Feeds RSS
Feeds RSS

Selasa, 23 Oktober 2012

Kewirausahaan Bisnis Es Cincau


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan produk pun semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan konsumen adalah tampil lebih energik, kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi minuman segar.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk minuman segar, maka terbuka peluang bagi para penjual minuman untuk menyediakan kebutuhan konsumen tersebut. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya jenis minuman yang ditawarkan pada saat ini. Oleh karena itu, saat ini adalah kesempatan bagi para penjual minuman untuk mengembangkan ide baru dalam membuat minuman segar yang alami dan berkhasiat sehingga akan menarik konsumen untuk mengkonsumsi minuman tersebut.
Minuman umumnya menunjuk kepada cairan yang ditelan. Selain minuman yang dimaksud, juga hidangan minuman yang beraneka ragam yang disajikan baik dalam acara-acara resmi, rehat atau break ataupun acara santai baik di rumah bersama keluarga maupun pertemuan-pertemuan. Masing masing suku bangsa memiliki minuman khas masing masing.
     Minuman segar tidak hanya kita rasakan berupa cairan saja, tetapi kita dapat mencampurnya dengan agar-agar atau gel yang dapat menambah kenikmatan kita saat meminumnya. Misalnya dengan membuat es cincau. Dalam 1 gelas es cincau kita dapat menikmati cairan dalam es tersebut dan segarnya cincau yang dapat kita kunyah dengan sedikit gigitan karena cincau adalah gel serupa agar-agar yang mudah dilumatkan. Selain itu, cincau juga berperan sebagai pangan berkhasiat obat terutama cincau hijau. Oleh karena itu, dalam makalah ini dibahas mengenai manfaat cincau hijau, cara pembuatan cincau hijau, alat-alat yang digunakan dalam pembuatan cincau hijau, dan keuntungan dari penjualan cincau hijau.



1.2 Rumusan Masalah
1.     Apakah yang dimaksud dengan cincau hijau itu?
2.     Apa saja zat`gizi yang terkandung dalam cincau hijau?
3.     Apa manfaat dari cincau hijau?
4.     Bagaimana cara pembuatan cincau hijau?
5.     Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas cincau hijau?

1.3 Tujuan
1.     Untuk mengetahui sekilas tentang cincau hijau.
2.     Untuk mengetahui zat gizi yang terkandung dalam cincau hijau.
3.     Untuk mengetahui manfaat dari cincau hijau.
4.     Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan cincau hijau.
5.     Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas cincau hijau.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sekilas Tentang Cincau Hijau
Cincau adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.
Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.
Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh (diuretik).
Tumbuhan cincau hijau (Cylea barbata Myers.) merambat, daun berwarna hijau pucat dengan rambut di atas permukaannya. Selain sebagai penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa, tetrandine, suatu alkaloid, khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium falciparum.
Zat-zat yang terkandung dalam cincau hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat obat-obatan, di samping digunakan sebagai minuman penyegar. Tanaman cincau hijau yang termasuk dalam suku sirawan-sirawanan (Menispermaceae) ini daunnya telah diteliti mengandung karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoida dan lemak. Kalsium, fosfor, vitamin A dan B juga ditemukan dalam daun cincau hijau. Batang tanaman yang disebut orang Sunda tarawulu, trewulu, camcauh ini berdiameter sekitar 1 cm dan merambat ke arah kanan pada pohon inang dengan panjang 5 sampai 16 meter.
Bentuk daun tanaman ini berbentuk perisai dan berwarna hijau. Pangkal daun berlekuk, tengah melebar dan ujungnya meruncing dengan panjang antara 5 sampai 16 sentimeter. Tepi daun berombak dan permukaan bawah daun berbulu halus. Sedangkan permukaan atas daun berbulu jarang dan terasa kasar bila dipegang.
Tanaman cincau sering ditemukan tumbuh sebagai tanaman liar, tetapi ada juga yang sengaja dibudidayakan di pekarangan rumah. Tumbuhan ini berkembang subur di dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tanah yang gembur dengan kadar keasaman 5,5 sampai 6,5 dan lingkungan teduh, lembab dan berair tanah dangkal adalah tempat tumbuh yang subur bagi tanaman ini.
Cara pengembangbiakan tanaman rambat ini bisa dilakukan dengan cara generatif yaitu dengan biji, bisa pula dengan cara vegetatif yaitu dengan stek batang, perundukan, tunas akar. Kelemahan perkembangbiakan dengan biji adalah dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk memperoleh bibit. Kelemahan cara vegetatif adalah merusak batang, cabang, ranting atau akar tanaman. Kerusakan bagian-bagian itu bisa mempengaruhi produksi daun cincau.

2.2 Zat Gizi dalam Daun Cincau Hijau
Protein yang terkandung dalam daun cincau hijau sebanyak 6,0 gram, tergolong kategori rendah. Walaupun masih banyak jenis sayuran yang memiliki kandungan protein lebih rendah daripada daun cincau hijau. Lemak dalam daun cincau hijau tergolong rendah. Namun, masih lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan lemak buah-buahan pada umumnya. Hidrat arang dalam daun cincau hijau termasuk kategori rendah, yaitu 26 gram per 100 gram bahan segar. Kandungan kalsium, fosfor, dan besi tergolong rendah. Vitamin A, B1, dan vitamin C yang terkandung dalam daun cincau hijau jumlahnya tidak banyak. Tercatat kandungan vitamin A sebanyak 107,50 SI, vitamin B1 sebanyak 80 mg, dan vitamin C sebannyak 17 mg. kandungan air dalam daun cincau hijau sebanyak 66% dari bobot daunnya, yaitu sebanyak 66 gram.
Kandungan gizi dalam cincau minyak, cincau perdu, dan cincau hitam, masing-masing tidak sama, tetapi tidak jauh berbeda dengan kandungan gizi cincau hijau. Komponen gizi yang terkandung dalam bahan tanaman tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman, umur bagian tanaman, perlakuan budi daya, dan kesehatan tanaman. Karena itu, pemanfaatan cincau secara umum adalah sama, yakni sebagai bahan baku minuman. Namun, dukungan gizinya dan dampak yang dihasilkan berbeda.

2.3 Manfaat Cincau Hijau
Dengan semakin gencarnya program pemerintah untuk back to nature, semakin banyak pula informasi tentang cincau. Beberapa manfaat cincau sebagai berikut:
a. Sebagai Bahan Pangan
Cincau sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan, terutama bahan baku untuk minuman. Melihat perkembangan teknologi pangan, cincau lebih berpeluang untuk dikembangkan, tidak hanya sebagai bahan pangan.

b. Sebagai Bahan Pangan Berkhasiat Obat
Cincau merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung serat alami yang mudah dicerna dalam tubuh manusia. Kini, masyarakat telah menyadari peran penting serat alami yang ada dalam bahan makanan untuk kesehatan tubuh. Serat alami berperan dalam proses pencernaan makanan. Serat alami juga berperan untuk mencugah timbulnya penyakit kanker usus. Gelatin cincau diaukui bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan sakit perut (abdomen discomfort). Adapun cara penggunaan daun cincau hijau sebagai obat antara lain:
1.     Panas perut dan Tekanan Darah Tinggi
        Sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih. Remas-remas lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain. Tambahkan jeruk nipis sesuai selera. Biarkan di tempat dingin sampai menjadi agar-agar. Letakkan di dalam gelas dan beri madu atau sirup atau gula aren cair yang sudah dimasak dengan pandan lalu diminum.
2.     Disentri
        Buat ramuan seperti pada nomor satu. Minum selama seminggu berturut-turut.
3.     Sariawan
        Lakukan dengan ramuan seperti yang telah disebutkan pada nomor satu selama 5-7 hari berturut-turut.
4.     Bisul
        Sediakan daun cincau hijau secukupnya. Cuci bersih kemudian dilumatkan dan ditempelkan ke bagian yang bernanah. Ini berkhasiat untuk mengeluarkan nanahnya.
5.     Demam
        Ambil rimpang tanaman cincau, cuci bersih kemudian diiris halus. Rebus dengan air secukupnya. Minum ramuan tersebut setelah matang. Bisa juga rimpang tersebut diseduh dengan air panas secukupnya kemudian diminum.
c. Tanaman Konservasi
Tanaman cincau secara teknis bermanfaat untuk menunjang konsevasi lahan karena tanaman ini mampu bertahan hidup pada kondisi lingkungan kering yang relatif kurang menguntungkan. Tanaman cincau, terutama tanaman cincau hitam dan cincau perdu memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan dengan kedua jenis tanaman cincau lainnya.

d. Komoditas Agrobisnis dan Agroindustri
Tanaman cincau hijau dan cincau perdu telah dimanfaatkan sebagai komoditas agroindustri dan agrobisnis. Kedua jenis tanaman ini berpeluang memberi keuntungan bagi petani yang membudidayakanya. Tanaman cincau perdu telah dimanfaatkan sebagai bahan dagangan walaupun sifatnya masih terbatas dan musiman. Sementara itu, tanaman cincau hitam telah lama menjadi bahan dagangan lokal dan sebagai komoditas ekspor penghasil devisa Negara.
Mengacu uraian diatas dan sejalan dengan program pangan sehat dari pemerintah, maka cincau memiliki prospek yang baik untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di Indonesia. Sejalan dengan program ini, diperlukan wacana kiat saji cincau agar lebih menarik perhatian, bermutu, dan bergizi sebagai makanan dan minuman sehat.

2.4 Proses Pembuatan Cincau Hijau
Proses pembuatan diawali dengan perendaman, yang biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu. Pemberian soda kue dapat dilakukan sebagai pengawet. Warna cincau bermacam-macam, berkisar dari hijau hiingga hijau pekat, bahkan hitam, namun disertai dengan kesan tembus pandang (transparan). Konsistensinya juga berbeda-beda. Warna dan konsistensi cincau berbeda-beda karena tumbuhan yang dipakai berbeda-beda. Berikut adalah cara sederhana pembuatan cincau hijau :
 Resep bahan cincau hijau :
Ø  Daun cincau 40 lembar yang sedang, cuci bersih.
Ø  Air matang 300 ml.
Cara membuat Cincau Hijau :
Ø  Remas-remas daun cincau.
Ø  Tuang setengah bagian air sedikit demi sedikit sambil terus-menerus diremas hiingga keluar lender atau gel berwarna hijau.
Ø  Saring remasan daun cincau.
Ø  Remas-remas kembali ampas (daun cincau) sambil tuang sisa air hingga kelur lendirnya. Saring.
Ø  Simpan hasil saringan daun cincau dalam lemari pendingin hingga beku selama kurang 3-4 jam. Cincau hijau siap digunakan.

2.5 Peralatan untuk Membuat Cincau Hijau
Dalam pembuatan cincau tentunya kita membutuhkan peralatan. Alat-alat untuk membuat cincau berbeda dengan alat-alat untuk mencetak cincau. Setelah cincau selesai dibuat, kita dapat mencetak cincau sesuai yang kita inginkan.

2.5.1 Alat untuk Membuat Cincau Hijau
Pembuatan cincau tidak memerlukan peralatan yang aneh. Sebagian besar peralatan rumah tangga dapat digunakan untuk membuat cincau. Peralatan untuk memproses gelatin cincau harus disiapkan dalam keadaan bersih dan tidak berkarat. Bentuk dan ukuran peralatan tersebut beragam, ada yang terbuat dari alumunium, seng, plastik, dan kayu.
Pemilihan peralatan untuk membuat cincau disesuaikan dengan kebutuhan. Peralatan tersebut dapat diperoleh dengan cara membeli dipasar atau toko, dan bisa juga memanfaatkan peralatan rumah tangga yang telah dimiliki. Peralatan rumah tangga yang dapat digunakan untuk membuat cincau sebagai berikut.
1.     Talenan sebagai alas untuk merajang daun cincau hijau, daun jeruk purut, dan daun pandan.
2.     Pisau untuk merajang daun cincau hijau, daun jeruk purut dan daun pandan.
3.     Saringan atau kain penyaring untuk menyaring gelatin dan memisahkan larutan cincau dengan ampas.
4.     Sarung tangan karet (alternatif) untuk melindungi tangan ketika melumatkan rajangan daun cincau hijau, daun pandan, dan daun jeruk purut.
5.     Dandang atau drum sebagai tempat larutan cincau pada saat penyaringan.

2.5.2 Alat untuk Mencetak Cincau Hijau
Bentuk alat yang digunakan untuk mencetak cincau beragam. Dengan demikian, perajin cincau memiliki banyak pilihan untuk berkreasi menyajikan hasil produksinya. Beberapa keuntungan yang diperoleh jika menggunakan alat cetak cincau sebagai berikut.
1.         Dapat membuat aneka ukuran dan bentuk hasil olahan sesuai dengan yang diinginkan.
2.         Dapat secara langsung mengetahui hasil cetakan cincau yang diproduksi.
3.         Dapat memperkirakan kemampuan pelayanan kepada para konsumen.
4.         Dapat memilah hasil produksi yang berkualitas baik dan yang kurang baik.
5.         Mempermudah pelayanan dan pendistribusian cincau sesuai dengan volume, bentuk, serta jenis cincau yang diminati konsumen.
6.         Mempermudah proses penyimpanan cincau terutama cincau hitam selama beberapa waktu hingga cincau dapat digunakan.

2.6 Kualitas Cincau Hijau
Dalam pembuatan cincau hijau ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kualitas cincau terjamin. Beberapa hal tersebut yang harus diperhatikan yaitu air, pati, klorofil, bahan ikutan, dan aroma.

2.6.1 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Cincau Hijau
Pembuatan cincau dipengaruhi beberapa faktor produksi seperti peralatan, bahan, teknologi, sumber daya manusia, dan besarnya dana yang dibutuhkan. Faktor yang berpengaruh terhadap pembuatan dan kualitas cincau adalah sebagai berikut.
a. Air
Air dapat melarutkan garam,vitamin, mineral, dan senyawa pembentuk cita rasa bahan makanan. Air merupakan bagian terpenting dan merupakan komponen terbanyak pada proses pembuatan cincau. Fungsi pemberian air pada proses pembuatan cincau disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Pemberian air pada proses pembuatan cincau
No
Kegiatan
Pemberian Air pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Pencucian
Air bersih, dingin
Air bersih, dingin
Air bersih, hangat
Air bersih, dingin
2
Pelumatan
Air matang, dingin
Air matang, dingin
Air matang dingin atau hangat
-
3
Perebusan
-
-
-
Air mentah
4
Kebutuhan
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

Pada proses pembuatan cincau air terikat oleh karbohidrat yang berasal dari daun cincau sehingga terbentuk gelain cincau. Kandungan air pada hasil olahan cincau memengaruhi tekstur cincau hijau, cincau minyak, dan cincau perdu. Jika gelatin cincau mengandung banyak air, teksturnya akan lembek. Beberapa jam kemudian sebagian air yang terikat tersebut dilepaskan kembali dan cincau tampak berair. Warna air yang dilepaskan dari gelatin cincau tersebut beragam. Cincau hijau dan cincau minyak melepaskan air berwarna coklat muda kehijauan, cincau perdu melepaskan air berwarna coklat tua, dan cincau hitam melepaskan air berwarna kehitaman.
b. Pati
Pati adalah karbohidrat atau hidrat arang yang terjadi dari rangkaian beberapa molekul. Butir karbohidrat di dalam daun merupakan hasil proses fotosintesis. Karbohidrat nabati terdapat dalam bentuk gula sederhana, hektosa, pentosa, atau karbohidrat dengan berat molekul tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin. Selulosa dan lignin berperan sebagai penguat dinding sel tanaman.
Karbohidrat yang berbentuk gula dipindahkan dari daun ke jaringan tanaman penyimpan cadangan makanan. Karbohidrat yang berbentuk gula akan disintesis kembali sebagai amiloplas. Kandungan pati berkorelasi positif dengan luas dan total daun tanaman, serta berlangsungnya proses fotosintesis. Karbohidrat berperan penting membentuk karakteristik rasa, warna, dan tekstur bahan makanan. Kandungan pati tanaman cincau adalah faktor penting dalam pembentukan gelatin. Dalam pembuatan cincau hitam, penambahan tepung beras atau tapioca bisa dilakukan.
Tabel 2. Penambahan tepung pada proses pembuatan cincau
No
Komponen
Penambahan Tepung pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Volume tepung
-
-
-
Sesuai dengan ukuran yang diperlukan
2
Bentuk tepung
-
-
-
Larutan encer
3
Cara pemberian
-
-
-
Bertahap dan diaduk


c. Klorofil
Dua jenis klorofil yang telah berhasil diisolasi yaitu klorofil a(CHONMg) dan klorofil b(CHONMg). Klorofil merupakan pigmen tanaman yang terdapat dalam kloroplas. Klorofil berperan penting dalam proses fotosintesis. Karena itu, jika kloroplas  daun dianalisis akan diperoleh sukrosa, pati, enzim, dan gula fosfat.
Klorofil merupakan senyawa yang tidak stabil, molekulnya gampang berubah sehingga pigmen yang berwarna hijau juga gampang berubah. Jika klorofil berada dalam larutan yang bersifat asam akan tejadi reaksi kimia dengan cepat. Molekul magnesiumnya tersubstitusi oleh hidrogen, dan warnanya berubah menjadi hijau kecokelatan atau cokelat.
Pada daun yang masih segar klorofil berikatan dengan protein. Dalam proses pemanasan, protein terdenaturasi dan klorofil dilepaskan. Pada pembuatan cincau terjadi peristiwa kimiawi yang menghasilkan warna hijau pada gelatin cincau. Cincau yang terbuat dari janggelan (tanaman cincau yang sudah dikeringkan) tidak menampakkan warna hijau karena klorofilnya rusak dan akibat adanya tambahan zat pewarna dye.
Klorofil yang terdapat pada minuman cincau berfungsi sebagai penyumbang unsure magnesium. Unsur magnesium secara umum berperan dalam berbagai fungsi fisiologis, tulang dan gigi, komponen enzim, metabolisme karbohidrat, sintesis protein, dan fungsi tubuh. Peranan klorofil terhadap warna hasil cincau hijau, cincau minyak, cincau perdu, dan cincau hitam tidak sama.
Tabel 3. Klorofil daun pada pembuatan cincau
No
Perihal
Faktor Klorofil pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Klorofil
Ada
Ada
Ada
Tidak ada, terdenaturasi
2
Peran klorofil
Berperan
Berperan
Berperan
Tidak berperan
3
Pengaruh terhadap warna cincau
Hijau
Hijau
Hijau
Tidak berpengaruh, warna hitam

d. Bahan Ikutan
Bahan ikutan yang berasal dari bahan segar atau cincau kering di antaranya lilin daun, serta bulu-bulu dari batang dan daun tanaman. Terlarutnya bahan ikutan yang lain berpengaruh terhadap hasil olahanya. Jika jumlah bahan ikutan pada daun banyak, tampilan hasil olahan berwarna lebih gelap dan berpengaruh terhadap rasa cincau. Pengaruh bahan ikutan pada pembuatan cincau dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4. Faktor bahan ikutan pada pembuatan cincau
No
Komponen
Bahan Ikutan pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Bulu daun
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
2
Lilin
Tidak ada
Tidak ada
Relatif ada
Tidak ada
3
Ikutan lilin
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Relatif ada
4
Pengaruh terhadap rasa
Tidak terasa
Tidak terasa
Tidak terasa
Tidak terasa
5
Pengaruh terhadap warna hasil cincau
Tidak tampak, dominan hijau
Tidak tampak, dominan hijau
Tidak tampak, dominan hijau
Tidak tampak, dominan hitam

e. Aroma
Aroma suatu produk olahan sangat dipengaruhi oleh aroma bahan bakumya. Aroma dari bahan dasar cincau hijau, cincau minyak, dan cincau hitam tidak tajam. Sementara itu, aroma bahan dasar cincau perdu langu. Karena itu,cincau hijau, cincau minyak, dan cincau hitam lebih disukai konsumen dibandingkan dengan cincau perdu. Menghilangkan atau mengurangi aroma bahan baku cincau perdu menjadi acuan utama dalam proses pembuatannya yang dapat dilakukan melalui tiga langkah berikut: 1. Perlakuan Daun Sebalum Diproses
Setelah diambil dari pohonnya, daun cincau perdu dibersihkan dari kotoran yang menempel, kemudian ditebar merata diatas lantai bersih, tempat yang telah diberi alas, atau di tempat ternaungi. Penebaran daun secara tipis dan merata bertujuan agar daun cincau tidak terbakar akibat daun tertumpuk tebal. Pelayuan dilakukan selama 1-3 hari, sambil menunggu giliran untuk diproses menjadi gelatin cincau.

2. Pelayuan Daun Dengan Air Panas
Pelayuan daun dengan air panas mengakibatkan air menguap dan aroma langu dari daun cincau perdu manghilang. Perlakuan panas yang berlebihan atau terlalu lama. Mengakibatkan daun cincau perdu manjadi matang sehinnga hasil yang diperoleh berwana kecoklatan dan kualiatasnya rendah.
Pelayuan daun cincau perdu menggunakan air panas dilakukan dengan cara menuangkanair mendidih ke dalam wadah yang berisi daun cincau, lalu diaduk-aduk agar semua daun cincau terkena air panas. Pelayuan hanya dilakukan sekitar lima menit, tergantung dari banyaknya daun volume air yang mendidih.

3.Penambahan Aroma Buatan
Menghilangkan aroma langu juga bisa dilakukan dengan menambah aroma alami atau buatan. Penambahan aroma lain dilakukan pada saat minuman cincau akan disajikan. Penambahan aroma alami biasanya dilakukan pada pembuatan cincau hijau dan cincau minyak. Aroma nabati biasanya diperoleh dengan menambahkan rajangan daun pandan wangi atau daun jeruk purut pada saat membuat cincau. Penambahan aroma buatan (sistestis) bisa dilakukan pada semua pembuatan minuman cincau. Aroma sintetis berasal dari sirup. Aroma tambahan tersebut dapat mengurangi atau menghilangkan aroma asli dari daun cincau.  
                        Tabel 5. Faktor Aroma Pada Pembuatan Cincau
No
Komponen
Faktor Aroma pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Aroma daun
Spesifik
Spesifik
Langu
Spesifik
2
Keadaan aroma
Lemah
Lemah
Kuat
Lemah
3
Pengaruh terhadap aroma hasil cincau
Relative tidak terasa
Relative tidak terasa
Tidak hingga terasa
Relative tidak terasa



f. Zat Pemantap
Daun cincau mudah dilumatkan, hanya dengan menambahkan air panas, jarinagn sel daun yang tersusun dari pectin akan menjadi lunak. Dari proses ini akan terbentuk gelatin encer titik. Setelah didiamkan selama 4-6 jam akan terjadi gelatin yang kenyal. Proses pembentukan gelatin cincau akan lebih baik jika dalam suasana tidak asam. Untuk memperoleh yang bertekstur keras dan kenyal perlu ditambahkan sedikit larutan garam yang mengandung kalsium (Ca) secara proporsional. Larutan garam yang mengandung ion kalsium tersebut berfungsi sebagai pemantap. Garam kalsium yang biasa digunakan sebagai zat pemantapan cincau adalah CaCl, Ca sitrat, CaSO, calaktat, dan Ca-monofosfat. Untuk memperoleh larutan cincau yang mantap dapat digunakan CaSO, larutan kapur lohor (CaO), atau larutan kapur sirih.
Selain iti, zat pemantapan dapat dibuat sendiri dari bahan batu kapur yang telah dibakar, kemudian dilembutkan, disaring atau diayak hingga terbentuk serbuk halus berrwarna  putih. Zat pemantap pada pembuatn cincau dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 6. Faktor Zat Pemantap Pada Pembuatan Cincau
No
Komponen
Zat Pemantap Pada Penbuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Tambahan zat pemantap
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
2
Volume
 
Sedikit
3
Bentuk
 
Larutan
4
Pengaruh terhadap tekstur hasil cincau
Tidak ada
Tidak ada
Nyata
Tidak ada

g. zat Pewarna
Pembuatan cincau hitam memerlukan proses perebusan. Bahan baku direbus dalam air dengan menambahkan pewarna kimia (dye, dapat dibeli di toko bahan kimia). Hasil rebusan yang sudah disaring akan berupa larutan berwarna hitam. Penambahan dye harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai kebanyakan karena dapat menimbulkan rasa pahit pada hasil olahannya. Pada proses perebusan yang kedua, larutan tersebut ditambah dengan larutan tepung beras atau tepung tapioka.
Tabel 7. Faktor Zat Pemantap Pada Pembuatan Cincau
No
Komponen
Zat Pemantap Pada Pembuatan Cincau
Cincau Hijau
Cincau Minyak
Cincau Perdu
Cincau Hitam
1
Zat pewarna
Alami
Alami
Alami
Sintetis
2
Asal atau sumber
 Klorofil
Klorofil
 Klorofil
Dye
3
Warna
 Hijau
Hijau
Hiaju
Putih
4
Pengaruh terhadap warna hasil cincau
Dominan hijau
Dominan hijau
Dominan hijau
Dominan hitam

h. Bahan Pengawet Makanan
Bahan pengawet makanan sebenarnya tidak diperlukan dalam pembuatan cincau. Namun, masih dimungkinkan para produsen cincau menambahkan bahan pengawet dengan harapan produknya tidak mudah rusak ketika dipasarkan. Celakanya masih ada produsen yang memakai bahan pengawet yang penggunaannya dilarang, seperti formalin (larutan 40% formal dehida dalam air). Padahal, bahan kimia tersebut biasanya digunakan sebagai disinfektan, antiseptic, dan bahan pengawet dalam biologi. Di dunia kedokteran, formalin digunakan untuk mengawetkan mayat. Bahan pangan seperti cincau hijau yang diberi formalin akan memiliki struktur kenyal, padat, dan tahan disimpan hingga beberapa minggu.
Penggunaan formaldehida (formalin) dilarang karena menimbulkan gangguan sukar menelan, menimbulkan rasa mual, sakit perut disertai muntah, dan gangguan peredaran darah. Bahkan pada dosis tinggi dapat mengakibatkan kejang, muntah darah, dan berakhir dengan kematian. Karena itu, pemerintah melarang menggunakan formalin termasuk boraks untuk bahan pengawet makanan. Bahan pengawet yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72/Menkes/Per/IX/88, tentang bahan tambahan makanan) adalah kalium propianat.

i. Karakteristik dan Kualitas Daun Cincau
Bahan baku utama untuk membuat cincau ada dua yaitu daun cincau dan air. Berikut ini secara khusus membahas tentang kerakteristik dan kualitas tanaman cincau. Bahan baku yang berasal dari tanaman cincau ada dua macam, yaitu daun cincau segar dan brangkas yang telah kering. Daun cincau segar digunakan untuk membuat cincau hijau, cincau minyak, atau cincau perdu. Daun yang masih muda tidak baik digunakan sebagai bahan cincau karena kandungan patinya masih sedikit. Begitu juga dengan daun yang terlalu tua. Daun cincau yang sudah tua telah mengalami kerusakan klorofil dan kandungan patinya telah berkurang. Daun yang ideal untuk bahan cincau adalah daun yang tidak terlalu muda dan tidak tua (menjelang kering).
Pemetikan daun tanaman itu juga harus melihat kondisi tanaman bersangkutan. Bila tanaman cincau itu rimbun dan subur, dedaunnya boleh dipanen banyak. Namun bila tanaman itu tampak kurus dan tidak sehat maka pemetikan itu hanya akan merusak tanaman itu sendiri.

2.7 Segmentasi Pasar Cincau Hijau
Dari pembuatan cincau yang cukup mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar, seseorang dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan cincau terutama cincau hijau yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berbisnis cincau hijau tidaklah sulit tetapi membutuhkan kekreatifan seseorang dalam mengolah cincau dan memberinya rasa yang memberi kenikmatan bagi konsumen.
Produk cincau hijau yang telah dipasarkan adalah sebagai minuman penyegar. Di kota-kota besar banyak orang mengkonsumsi es cincau hijau dengan tujuan yang berbeda. Karena selain sebagai minuman penyegar, cincau hijau juga berkhasiat menurunkan darah tinggi, mengobati panas dalam, disentri, sariawan, dan bisul.
Tetapi masih banyak daerah yang kurang mengetahui peran penting dari cincau hijau, misalnya di daerah Jember, Situbondo, Banyuwangi, dsb. Hal ini membuka peluang bagi para penjual minuman atau bagi produsen untuk berbisnis cincau hijau di daerah-daerah tersebut dengan memperkenalkan khasiat cincau hijau selain sebagai minuman penyegar. Tentunya konsumen di daerah tersebut akan lebih tertarik untuk mengkonsumsi cincau hijau terutama bagi penderita darah tinggi.
Karena bahan baku es cincau hijau mudah didapatkan dan harganya tidak mahal, maka produsen dapat memperoleh laba yang cukup besar tiap harinya seperti home industri yang salah satunya dilakukan oleh Ibu Mahmudi.




Berikut adalah perhitungan dari penjualan Es Cincau Hijau oleh Ibu Mahmudi:
1 kg daun cincau hijau @ Rp10.000,00 = Rp10.000,00
2 kg gula merah @ Rp9.500,00             = Rp19.000,00
1,5 kg gula pasir @ Rp10.500,00          = Rp15.750,00        
3 buah kelapa @ Rp2.500.00                 = Rp7.500,00
Lain-lain                                                 = Rp10.000,00
Jumlah                                                    = Rp62.250,00
                                                                         
            Jadi, total biaya Ibu Mahmudi per hari sebesar Rp62.250,00. Sedangkan dari pernyataan Ibu Mahmudi, laba yang diperolehnya Rp200.250,00 per hari. Ibu Mahmudi menjual es cincau hijau per bungkus Rp2500,00. Sehingga dapat diketahui es cincau yang terjual dalam 1 hari sebanyak 105 bungkus.
            Perhitungan di atas dengan asumsi bahwa penjualan es cincau hijau habis terjual dalam 1 hari. Maka, keuntungan Ibu Mahmudi dalam 1 bulan Rp6.007.500,00. Namun, dalam kenyataannya penjualan es cincau hijau oleh Ibu Mahmudi di daerah Jember kurang mengundang konsumen dari pada di daerah Malang dan Surabaya.


BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cincau hijau adalah gel serupa agar-agar yang terbuat dari tumbuhan Cylea Barbata Myers yang sering dibuat sebagai minuman penyegar berkhasiat. Walaupun kandungan gizi dalam daun cincau hijau tidak banyak, tetapi cincau hijau memberikan banyak manfaat terutama sebagai bahan pangan berkhasiat obat.
Pembuatan cincau hijau dipengaruhi beberapa faktor produksi seperti peralatan, bahan teknologi, sumber daya manusia, dan besarnya dana yang dibutuhkan. Dalam pembuatan cicau hijau, bahan-bahan yang digunakan adalah faktor utama yang harus diperhatikan agar kualitas cincau terjamin. Bahan-bahan tersebut antara lain; air, pati, klorofil, bahan ikutan, aroma, zat pemantap, zat pewarna, bahan pengawet makanan, serta karakteristik dan kualitas daun cincau.
Untuk menentukan tempat pemasaran cincau hijau tidak sulit karena kenyataannya pada saat ini cincau hijau hanya gencar di kota-kota besar. Harga penjualan pun tidak mahal karena bahan baku es cincau hijau mudah didapat dan harganya tidak mahal. Tetapi produsen harus mempromosikan cincau hijau selain sebagai minuman penyegar tetapi juga berkhasiat obat agar konsumen lebih tertarik utamanya bagi penderita darah tinggi.

3.2 Saran
Selain sebagai minuman penyegar, manfaat kesehatan dari cincau hijau dapat dirasakan khususnya bagi para penderita darah tinggi, disentri, sariawan, bisul, dan demam dengan cara mengkonsumsi cincau hijau terutama bagian daunnya. Namun, dalam mengkonsumsi cincau hijau kita harus memperhatikan struktur dan ketahanan cincau hijau tersebut. Tetapi jika kita mengolah sendiri pembuatan cincau, kita dapat menghindari pemakaian bahan pengawet makanan yang tidak baik untuk kesehatan dan bahan-bahan kimia lainnya yang kurang baik untuk kesehatan. Jadi, kita harus benar-benar mengenali ciri-ciri cincau hijau yang menggunakan bahan-bahan alami dan yang tidak menggunakan bahan-bahan alami. Hal ini juga berlaku untuk cincau hitam, cincau minyak, dan cincau perdu.

DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

Posting Komentar